TIPOLOGI.COM - Demi melancarkan penyelenggarakaan Pemilu, banyak yang sudah dilakukan oleh orang terkait, termasuk pada KPU.
Termasuk pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten bekasi yang melakukan penyeleksi pada petugas pemungutan suara dengan mempertimbangkan usaha maupun riwayat kesehatan calon.
Hal itu dilakukan oleh KPU Kabupaten Bekasi untuk mencegah kejadian kematian petugas yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Cegah Kasus Kematian Akibat Kelelahan, KPU Kabupaten Bekasi Usulkan Petugas Pemilu Berasal dari Anak Muda" pada 1 Juli 2022.
Baca Juga: Surya Paloh Rekomendasi Tiga Nama untuk Pemilu 2024, Ada Gubernur san Panglima TNI
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi mewacanakan seleksi petugas pemungutan suara turut mempertimbangkan usia dan riwayat kesehatan kandidat. Hal ini demi mencegah terjadinya kasus kematian petugas akibat kelelahan.
“Wacana ini sudah kami usulkan pada KPU RI melalui KPU Jabar. Kami harap bisa dipertimbangkan karena memang beban kerja petugas ini boleh dibilang non stop, bisa sampai 24 jam,” kata Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Jajang Wahyudin.
Seperti diketahui, kasus meninggalnya petugas pemilihan umum ini sempat menjadi sorotan publik pada Pemilu 2019 lalu. Ketika itu tercatat setidaknya sebanyak 225 petugas Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia akibat kelelahan. Sedangkan sebanyak 1.470 petugas lainnya terpaksa dirawat akibat sakit.
Di Kabupaten Bekasi sendiri, sebanyak empat orang petugas KPPS meninggal dunia akibat kelelahan setelah melaksanakan tugasnya.
Baca Juga: Melirik Sri Mulyani Menjadi Calon Wakil Presiden 2024, Ini Alasan Cak Imin Memilihnya
Jajang tak menampik bahwa saat itu petugas pemilu mengalami kelelahan dikarenakan nyaris bertugas selama 24 jam tanpa istirahat. Selain dikarenakan beban kerja yang cukup berat, pihaknya menemukan fakta bahwa petugas yang meninggal juga memiliki faktor riwayat penyakit bawaan.
Penyakit yang diderita para petugas kemudian diperparah ketika mereka bertugas dari pagi hingga pagi di keesokan harinya.
“Hasil evaluasi kemarin, mereka yang sakit atau meninggal itu karena punya riwayat penyakit. Bukan hanya karena mereka melaksanakan tugas itu saja. Tapi kalau yang meninggal itu setelah penyelenggaraan,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut berulang, pihaknya mengajukan pertimbangan baru. Jajang mengusulkan, seleksi petugas mempertimbangkan indikator kesehatan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Disebut Sebagai Penyebab Perpecahan Jokowi dan Megawati, Begini Alasannya!
M Taufik Pindah ke NasDem, Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria: Berharap Tetap Disini
Ganjar Pranowo Disebut Dapat Sinyal Dukungan Dari Jokowi Pilpres 2024: Kata Siapa?
Elizabeth Susanti Ancam Akan Bongkar Kejahatan SBY, Mazdjo Pray Buka Suara
Temuan BPK Mengenai Bansos Tidak Tepat Sasaran Senilai Rp6,93 Triliun, Kemensos: Cek di Lapangan