TIPOLOGI.COM - Presiden Jokowi dan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri disebut mengalami perpecahan.
Hal ini dinilai karena terjadi perbedaan kepentingan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Hersubeno Arief sebut bahwa Puan Maharani menjadi salah satu alasan perpecahan antara Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Formula E Akan Berlangsung di Jakarta, Anies Baswedan: 22.000 Orang Hadir
Seperti dikutip dari SeputarTangsel.com berjudul "Jokowi dan Megawati Pecah Kongsi, Hersubeno Arief Bongkar Alasannya, Salah Satunya Gegara Puan Maharani" pada Kamis, 2 Juni 2022.
Jurnalis senior Hersubeno Arief menilai perpecahan antara Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin dalam.
Menurut Hersubeno Arief, perpecahan antara Megawati Soekarnoputri dan Jokowi ini terlihat dari perbedaan kepentingan di antara keduanya.
Selain itu, kata Hersubeno Arief, perpecahan di antara keduanya juga terlihat ketika Megawati Soekarnoputri tidak menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 1 Juni 2022.
Sebaliknya, Jokowi juga tidak hadir dalam peresmian smart campus Dr. (H.C) Ir. Soekarno Medical Intelligence Wangsa Avatara Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Kabupaten Bogor, Senin, 30 Mei 2022.
"Ketidakhadiran dua figur penting itu di dua acara yang berbeda menyiratkan makna yang simbolis ya," kata Hersubeno Arief, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Kamis, 2 Juni 2022.
Baca Juga: Sopir Curi Uang Rp1,2 Miliar yang Disembunyikan Anggota DPRD Bone, Begini Kronologinya!
Meski demikian, kata Hersu, sapaan akrab Hersubeno Arief, dipilihnya Kabupaten Ende sebagai tempat peringatan Hari Lahir Pancasila oleh Jokowi ditujukan untuk membujuk Megawati Soekarnoputri.
Pasalnya Kabupaten Ende merupakan tempat di mana Presiden RI pertama Soekarno bersama istrinya, Inggit Garnasih diasingkan.
Di tempat itu juga Soekarno merumuskan Pancasila yang kemudian disampaikannya di pidato Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.
Artikel Terkait
Hasil Survai CISA, Demokrat Berada Diposisi Kedua, Mahpudin: Demokrat Akan Terus Perjuangkan Harapan Rakyat
Ngopi Bareng Wahidin Halim, Iti Octavia Jayabaya Bahas Politik dan Pembangunan Provinsi Banten
Rawan Ditunggangi Kepentingan Politik, DPR Tolak Usulan Polri Dinaungi Kementrian atau Lembaga
Pilpres 2024 Kembali Gunakan Kotak Suara Kardus, Mungkinkah Kecurangan Kembali Terjadi?
Asia untuk Dunia, Jokowi: Perlu Melakukan Percepatan Pemulihan Ekonomi
Menko Airlangga Hartarto Siapkan Strategi Pemulihan Ekonomi: Perluas Sektor Industri
PKS Usul Raffi Ahmad Jadi Capres 2024: Negeri Ini Butuh Cara Berpikir Baru
Partai Politik Dianggap Transaksikan Popularitas Orang, Fahri Hamzah: Sangat Tragis
Hasil Survey Tunjuk Airlangga Hartarto Jadi Capres Terkuat, Begini Faktanya!
Jubir Demokrat Protes Waktu Kampanye Dipersingkat 90 Hari: Kemandirian KPU Dilindungi Undang-undang