Asia untuk Dunia, Jokowi: Perlu Melakukan Percepatan Pemulihan Ekonomi

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi Asia untuk dunia. (PIXABAY/jossuetrejo_official)
Ilustrasi Asia untuk dunia. (PIXABAY/jossuetrejo_official)

TIPOLOGI.COM - Saat ini Presiden Jokowi meyakini abad Asia untuk menunjukkan eksistensi dan kontribusi.

Presiden Jokowi menyatakan hal tersebut saat memberi sambutan di acara The Future of Asia Conference pada Jumat, 27 Mei 2022.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kontribusi yang dilakukan Asia bukan hanya untuk wilayah sendiri, tetapi untuk dunia.

Baca Juga: Hadiri HUT PDIP ke 49, Puan Maharani Ajak Indonesia Menjadi Juara Kopi Dunia

Artikel ini sempat tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Presiden Jokowi: Sekarang Adalah Abad Asia untuk Dunia" pada 28 Mei 2022.

"Kita meyakini bahwa abad sekarang ini adalah abad Asia. Asia bukan hanya untuk Asia, tapi Asia untuk dunia, apalagi di tengah dunia yang sedang terbelah," kata Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, Kawasan Asia mesti terus berperan sebagai katalisator dan mesin bagi stabilitas, perdamaian, serta kemakmuran global.

Baca Juga: Resep Bakwan Jepang Ala Devina Hermana, Mudah dan Enak

Selain itu, dia menilai masih banyak tantangan global yang juga harus dihadapi, seperti upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19 masih belum merata dan ancaman varian baru Covid-19 yang juga harus diantisipasi.

"Semua ini semakin diperparah kembali oleh terjadinya konflik Rusia-Ukraina yang membawa babak baru dalam konstelasi geopolitis," ujar Jokowi.

Jokowi menyebut bahwa politik global mengalami peningkatan ketegangan, lalu rantai pasok perdagangan dunia terganggu, terjadi kelangkaan, kenaikan harga barang, hingga kemunduran ekonomi global yang tidak dapat terhindarkan.

Baca Juga: Hati-Hati, Motif Pelecehan Seksual Baru pada Anak

Kemudian, pertumbuhan GDP global mengalami penurunan dari 3,8 persen kini menjadi 2,6 persen.

"Setidaknya 38 negara berpenghasilan rendah telah mencapai status berisiko tinggi untuk beban utang luar negeri mereka. Pencapaian SDG's semakin tertunda dan 150 juta penduduk dunia kembali terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem, dan lebih dari 160 juta orang di dunia kembali kelaparan," kata Jokowi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Halaman:

Editor: Ba Tanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X