TIPOLOGI.COM - Hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati terlihat dekat dan menjadi pembantahan isu yang mengatakan ada kerenggangan.
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati terlihat berhubungan baik dan dekat saat acara pelantikan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Kedekatan Presiden Jokowi dan Megawati di acara yang digelar di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan pada 8 Juni 2022 ini membuat banyak masyarakat memperhatikan, termasuk pengamat.
Baca Juga: Jokowi Sangat Menghormati Megawati: Seperti Ibu Saya
Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Pengamat Ungkap Kemungkinan Jokowi Jadi Cawapres 2024, Makna Kemesraan dengan Megawati" pada 11 Juni 2022.
"Ibu Mega sudah seperti ibu saya. Saya sangat, sangat, menghormati beliau Ibu Mega," kata Jokowi di Masjid At-Taufiq.
Jokowi juga mengatakan bahwa dalam perjalanannya, terkadang ada perbedaan pandangan antara ibu dan anak. Menurutnya, itu wajar.
Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Belasungkawa Kepada Keluarga Ridwan Kamil, Ucapkan Husnul Khotimah Untuk Eril
Berbagai spekulasi muncul menafsirkan gestur mesra Jokowi dan Megawati. Pengamat politik Effendi Gazali menilai, Jokowi ingin meminta maaf kepada Megawati atas kegaduhan yang terjadi baru-baru ini.
Selain itu, menurut Effendi, tidak tertutup pula kemungkinan bahwa kemesraan Jokowi dan Megawati merupakan sinyal Jokowi akan dipasangkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024.
“Belakangan tuh saya dengar ada wacana Puan dengan Jokowi yang disampaikan oleh Effendi lain, yaitu Effendi Simbolon. Pandangan ini menjadi menarik, lho. Bayangan saya, kalau Puan bersama Jokowi, tak melanggar konstitusi, kan, karena (Jokowi) menjadi Wapres. Mengesampingkan walaupun ada yang mengkritik turun jabatan dan lain-lain,” ucap Effendi Gazali dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Indonesia Lawyers Club yang tayang pada 10 Juni 2022.
Baca Juga: 5 Alasan Pemerintah Berencana Naikkan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Menjadi Rp750 ribu
Skenario itu, menurutnya, bisa terjadi dengan didukung oleh berbagai narasi. “Narasinya dibuat, (Jokowi) sebagai (sosok) yang terus mengawal legacy, kemudian (sosok) yang membuat Puan ini semakin matang untuk menjadi Presiden, dan lain-lain,” ucapnya.
“Kemudian yang paling gampang, coba, kalau ada orang maju bersama Jokowi dari PDIP, pasti Puan sementara ini, ya. Apakah yang lain berani maju menantang atau enggak? Erick Thohir berani maju enggak? Ya kan? Paling yang berani maju Anies dan Prabowo, kalau yang lain 'Enggak papa, Bapak aja dulu yang maju,'" katanya.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Dikabarkan Nonton Langsung Formula E di Ancol
Temukan Kelebihan Pembayaran Gaji di Pemprov DKI Jakarta, BPK: Perlu Peningkatan Kualitas Keuangan
Kemensos Jalin Kerjasama untuk Membanru Masyarakat NTT Pulih dari Badai Sejora 2021
Ajang Formula E Telah Usai, Kedekatan Puan Maharani dan Anies Baswedan Menjadi Sorotan
Fadli Zon Komentari Luhut Soal Kenaikan Tiket Candi Borobudur Menjadi Rp750 ribu: Tidak Perlu Diurus