72 Tahun Mengudara, Garuda Indonesia Diopsikan Akan Diganti Dengan Pelita Air, Ini Sebabnya

- Senin, 25 Oktober 2021 | 22:09 WIB
Garuda Indonesia (Persero) (Ari Dwi Purnomo)
Garuda Indonesia (Persero) (Ari Dwi Purnomo)

TIPOLOGI.COM - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga telah buka suara terkait opsi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan digantikan.

Opsi yang akan menjadi pengganti sebagai maskapai berjadwal nasional yakni PT Pelita Air Service (PAS).

Arya Sinulingga mengatakan, saat ini pemerintah memprioritaskan untuk menyelamatkan Garuda Indonesia sebisa mungkin lewat negosiasi dengan para lessor atau perusahaan penyewa pesawat.

Baca Juga: Mengejutkan Wanita Berusia 70 Tahun Asal India dikabarkan Telah Melahirkan Anak Pertamanya.

"Soal opsi mengenai Pelita itu nanti lah ya, yang utama sebenarnya adalah kita sekarang berusaha, terus berjuang untuk bisa bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan Garuda, itu yang utama," ungkapnya kepada wartawan, Senin 25 Oktober 2021.

Hal ini disebabkan karena pada Juni 2021 lalu saja, Garuda Indonesia tercatat sempat memiliki utang 4,9 miliar dolar AS atau setara Rp 70 Triliun.

Angka itu terus menaik sekitar Rp 1 Triliun setiap bulan karena terus menunda pembayaran kepada pemasok.

Baca Juga: Es Laut Artik Terus Berkurang, Ilmuwan Prediksi Bahwa Beruang Kutub disana Akan Punah

Sementara itu, pemerinta selalu berupaya terkait opsi penyuntikan Garuda Indonesia melalui penyertaan modal negara (PMN).

Arya Sinulingga mengatakan bahwa pemerintah berupaya untuk tak dengan mudah menyuntikan modal ke BUMN yang bermasalah. Terlebih kebutuhan dana yang diperlukan maskapai pelat merah ini sangat besar.

Baca Juga: Terinspirasi Squid Game, 5 Anak Sekolah di Prancis Dilarikan ke Rumah Sakit

"Kami saat ini berusaha betul supaya sedikit-sedikit tidak disuntik PMN (BUMN) yang rugi, jangan gitu. Kita harus membangun BUMN-BUMN yang sehat, jadi belum ada usaha lah untuk menyuntikkan (PMN) lagi. Karena kalau disuntikkan juga akan membuat sangat banyak kebutuhan anggaran untuk Garuda," kata Arya.

Menurutnya, kondisi Garuda Indonesia saat ini harus dilihat secara rasional dari pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: Paksa Kudeta Omar al-Bashir Selama 2 Tahun, Demonstran : Orang-orang lebih kuat dan Mundur bukanlah pilihan

Halaman:

Editor: Ari Dwi Purnomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X