Kekurangan Bahan Organik, Kondisi Tanah Indonesia Memprihatinkan

TIPOLOGI.COM - Indonesia dikenal sebagai Negara agraris karena tanahnya yang subur.

Sayangnya, beberapa tanah di Indonesia saat ini memiliki kondisi yang memprihatinkan karena kekurangan bahan organik.

Mengeringnya tanah Indonesia sebagai Negara agraris terbesar di dunia disebabkan karena 72% pemakaian pupuk Kimia dalam pertanian.

Baca Juga: Nasib Anak si Luar Pernikahan Menurut UU Perkawinan dan Islam

Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Ironi Negara Agraris, Tanah Pertanian di Indonesia 'Sakit' Akibat Pupuk Kimia" pada 28 Mei 2022.

Guru Besar IPB University, Iswandi Anas Chaniago menilai, zaman sekarang manusia hanya ingin yang serba mudah dan instan dengan memilih penggunaan Urea atau SP.

Padahal menurut Iswandi, keputusan tersebut salah besar karena hanya akan memperparah kondisi tanah pertanian.

Baca Juga: Puan Maharani Matikan Mic Saat Pembahasan LGBT, Akmal Sjafril: Awalnya Selalu Bawa Wacana Kebebasan

“Sifat manusia ingin mudahnya saja, lebih memilih Urea atau SP saja, daripada harus membawa pupuk organik begitu banyak. Akhirnya, pupuk organiknya ditinggalkan, sehingga lama kelamaan tanahnya rusak,” katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 28 Mei 2022.

Menurutnya, kondisi tanah saat ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 1930 hingga 1950.

Iswandi menjelaskan, pada saat itu kondisi Pulau Jawa masih didominasi kadar bahan organik yang sangat tinggi.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Diminta Fokus Minyak Goreng, Anggota DPR RI: Merembet Kemana-mama

Sedangkan, terhitung sejak tahun 2010, penggunaan bahan organik mulai ditinggalkan. Sehingga, kondisi tanah pertanian mulai rusak dan tidak gembur lagi.

Maka dari itu, Iswandi kembali menggerakan penggunaan bahan organik untuk menciptakan tanah yang subur.